Juni 11, 2008

Sabda Bahagia

12 September 2007

Injil hari ini adalah tentang Sabda Bahagia yang disampaikan oleh Yesus. Ia menyatakan bahwa orang-orang yang miskin, tertindas dan teraniaya adalah mereka yang empunya Kerajaan Allah.

Umumnya, orang menafsirkan Kerajaan Allah adalah suatu situasi ‘nanti’ dan bukan ’sekarang’. Tidak demikian! Sebagai murid Yesus, kita dituntut untuk hadir bagi sesama seperti Yesus telah melakukannya, juga berbicara, bertindak, menyembuhkan, berjuang dan mengampuni seperti Yesus. Kerajaan Allah harus terwujud di muka bumi ini. Karena itulah, kita semua terpanggil untuk menjadi bagian dari rencana keselamatan Allah ini!

Buku Pegangan bagi Promotor Keadilan, Perdamaian dan Keutuhan Ciptaan (Kanisius, 2001) menyarankan ‘pembacaan ulang’ terhadap Sabda Bahagia, sebagaimana dapat Anda baca berikut ini...

Pembacaan Kembali Sabda Bahagia
Tuhan, bantulah kami untuk menjadi sungguh-sungguh miskin, dengan tidak mencari gebyar, dan dengan gaya hidup sederhana.

Tuhan, bantulah kami untuk bersikap baik hati, lemah lembut, dan menjauhkan kekerasan, dalam gaya hidup kami, dan dengan mengembangkan sikap aktif tanpa kekerasan.

Tuhan, biarkanlah kami berduka cita melihat kejahatan di atas bumi, dan berusaha untuk melenyapkan kejahatan itu dengan memperhatikan setulus hati orang-orang yang menderita dan tertindas di negeri kami.

Tuhan, bantulah kami untuk berbelas kasih, dengan secara aktif berbelas kasih kepada orang-orang yang menjadi korban kekerasan dan peperangan, para pengungsi, dan orang-orang tergusur.

Tuhan, bantulah kami untuk menjadi pembawa damai, dengan menjadi jembatan dan alat perdamaian, antara orang-orang, ras, agama dan kebudayaan.

Tuhan, bantulah kami untuk bersikap adil, dengan berusaha sekuat tenaga untuk meningkatkan hubungan-hubungan yang benar dengan Allah, dengan semua orang, dan dengan segenap ciptaan lain.


Berdoa dengan Sabda Bahagia
Berbahagialah orang yang miskin...
bukan mereka yang tak punya sepeser pun uang melainkan orang yang hatinya bebas.

Berbahagialah orang yang berduka cita...
bukan mereka yang suka merengek-rengek melainkan orang yang mengangkat suaranya.

Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran...
bukan mereka yang suka merintih melainkan orang yang berjuang.

Berbahagialah orang yang murah hatinya...
bukan mereka yang lupa melainkan orang yang mengampuni.

Berbahagialah orang yang suci hatinya...
bukan mereka yang berlaku seperti malaikat melainkan orang yang hidupnya bening.

Berbahagialah orang yang membawa damai...
bukan mereka yang menghindari pertentangan melainkan orang yang menghadapinya secara jujur.

Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran...
bukan karena mereka menderita melainkan karena mereka mencinta.

Tidak ada komentar: