Juni 18, 2008

Domba & Serigala

04 Oktober 2007

”Aku mengutus engkau seperti anak domba ke tengah serigala,” sabda Yesus kepada kita melalui Injil hari ini (lihat ayat 3). St. Fransiskus Assisi, yang kita kenang hari ini, juga mendapat panggilan yang sama. Ia bahkan memiliki pengalaman dengan serigala sungguhan.

Alkisah, sebagaimana dituliskan di buku Santo Fransiskus dan Binatang-binatang (Bina Media, 2006), pada suatu hari St. Fransiskus mengunjungi sebuah kota bernama Gubbio. Penduduknya dicekam ketakutan karena ada seekor serigala buas yang berkeliaran di sana . Merasa iba pada penduduk itu, St. Fransiskus pun mendatangi si serigala buas tanpa takut. Ia sungguh mempercayai perlindungan Tuhan. Saat berjumpa si serigala, St. Fransiskus berkata, “Saudaraku serigala, kau telah memberikan kekuatan yang Tuhan berikan kepadamu dengan bertindak seperti seorang pencuri dan pembunuh. Aku ingin mendamaikanmu dengan penduduk Gubbio, agar kau tidak menyerang mereka lagi dan mereka akan meaafkanmu atas segala masalah dan kesalahan yang kau buat di masa yang lalu, dan menghentikan penduduk yang mengunakan senjata dan anjing-anjing mereka untuk menyerangmu. Aku akan memastikan untuk menyediakan makanan bagimu agar kau tidak kelaparan, yang merupakan alasan mengapa kau menyerang.”

Begitulah St. Fransiskus Assisi memperdamaikan serigala buas dengan penduduk kota Gubbio. Para penduduk diminta untuk berbelas kasih pada serigala yang kelaparan dengan menyisihkan makanan, sehingga serigala buas itu tak perlu menyerang penduduk untuk mendapat makan.

Kisah serigala Gubbio merupakan bahan refleksi yang sangat menarik bagi kita. Allah menghendaki hubungan yang harmonis di antara semua makhluk ciptaan-Nya (bdk. Kejadian 1:1-31). Bahkan bagi seekor serigala buas, kehendak Allah itu pun dapat terlaksana melalui hati dan tindak-tanduk St. Fransiskus yang lemah-lembut, penuh kasih dan berani. Kita sendiri seringkali menjadi kurang sabar dan memaksa saat mewartakan Allah bagi sesama. Padahal, segala sesuatu ada waktunya sendiri! Karena itulah Yesus berpesan melalui Injil hari ini agar kita sabar, berlapang dada, ikhlas dan tetap setia menjalani perutusan kita.

Ada banyak serigala di luar sana. Pertanyaannya adalah: mampukah kita meneladan St. Fransiskus Assisi, yang hanya mengandalkan kerendahan hati, kemiskinan dan cinta untuk menyapa sesamanya, serta semata-mata bersandar pada kepercayaan akan Allah dan perlindungan-Nya?

Tidak ada komentar: