Mei 30, 2008

26 Juli 2007

Ada seseorang yang aktivitas rohaninya begitu sibuk. Ia hampir selalu mengikuti misa harian, mengikuti berbagai jenis doa atau novena di mana-mana, juga sering mengikuti retret.

Seorang sahabat bertanya kepadanya, "Sebenarnya, apa sih yang kau cari dari semua aktivitas rohanimu itu?" Dia memandang sahabatnya dengan heran dan menjawab tak sabar, "Aku kan ingin mendengarkan apa yang ingin dikatakan Tuhan kepadaku."

Ya. Mencoba menangkap apa yang disampaikan Tuhan kepada kita memang bukan perkara mudah. Injil hari ini menceritakan hal itu. Para murid bertanya mengapa Yesus menyampaikan banyak perumpamaan. Yesus menjawab, "Kalian diberi karunia mengetahui Kerajaan Sorga, tetapi orang-orang lain tidak. Itulah sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan; karena biarpun melihat, mereka tidak tahu dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan tidak mengerti." (lihat ayat 11-13).

Injil hari ini sekali lagi menunjukkan betapa murah hatinya Yesus. Ia tak pernah kehilangan kesabaran untuk menempuh berbagai cara agar kita dapat memahami jalan keselamatan yang ditawarkan-Nya. Barangkali, kita pun sudah menanggapi panggilan-Nya itu, namun kita sangat letih berusaha menggapai-Nya, karena cara-cara yang kita tempuh agaknya justru makin mempersulit kita untuk mencapai-Nya.

D sudut yang jauh, seseorang tengah bercakap dengan sahabatnya, "Tidakkah kau jumpai Dia dalam keseharianmu? Ia pasti sedang ingin mengatakan sesuatu melalui gelak tawa dan kepedihanmu, para sahabat dan mereka yang memusuhimu, bahkan orang-orang yang kau jumpai di jalan-jalan yang kau lewati. Yesus pasti sedang memintamu untuk melakukan sesuatu kepada tetanggamu yang miskin itu, pengemis di sudut jalanan situ, atau kawanmu yang sedang sakit dan merindukan kehadiranmu. Mengapa kau begitu sibuk mengejar-Nya? Ia telah memberimu sesuatu yang sangat berharga. Ia memberimu hidup, yang bukan sekadar waktu untuk berdoa atau berada di dalam gereja."

Kata seorang penyair, hidup adalah sebuah doa yang panjang...

Tidak ada komentar: