Oktober 30, 2008

TERATAI DAN LUMPUR

Tak seorang pun dapat mencela keindahan setangkai bunga teratai yang mekar, kendati ia tumbuh di atas lumpur. Kalaupun ada yang dapat mencelanya, bukankah artinya orang itu hanya mampu melihat lumpur dan tak sanggup mencapai teratai?

Seseorang yang beriman kepada Allah dan hidup di tengah dunia, bagaikan teratai yang tumbuh di atas lumpur. Lumpur itu membuatnya hidup memang, tapi mekarnya bunga adalah pujian bagi sang pencipta.

Jika setangkai teratai adalah sebuah kesaksian bagi dunia, bukankah terlebih-lebih lagi kita, manusia?

Barangkali yang perlu kita lakukan adalah mengembangkan kelopak-kelopak hidup kita, agar setiap orang dapat melihat keindahannya. Jika kita tak mampu menjadi kembang yang mekar, tak bisa lain, orang hanya akan melihat lumpur di sekitar kita.

Tidak ada komentar: