Seorang pujangga, Louisa May Alcott, menulis, ”It takes two flints to make a fire...”
Ya. It takes two flints to make a fire. Itulah yang terjadi saat Yesus menyatukan kehendak Bapa dengan kehendak-Nya. Itu jugalah yang akan terjadi jika kita mau menyatukan kehendak Allah dengan kehendak kita.
Api yang menyala itu akan menyambar pelita dan membuatnya bercahaya tetap. Tak ada yang akan meletakkan pelita itu di bawah gantang; sebab panggilan sebuah pelita adalah memberikan terang (bdk. Matius 5, 15).
Hidup semata-mata untuk menjalankan kehendak Allah ibarat menyalakan pelita di dalam kegelapan. Pelita itu akan menuntun orang untuk berjalan, dan sebaliknya, akan menyilaukan mata mereka yang berusaha menentang.
Alangkah indahnya jika semua orang dapat bercahaya sebagai pelita. Bahkan, seorang janda di Sarfat pun menemukan cahayanya saat memberikan makanan terakhirnya serta tumpangan pada seorang asing yang tak dikenalnya. ”Sebab apapun yang kau lakukan pada saudaramu yang paling hina, kau melakukannya untuk-Ku.” (bdk. Matius 25, 40).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar