Mei 10, 2012

Merindukan Tanah Suci


05 Juni 2011, Hari Minggu Paskah VII
Hari Komunikasi Sedunia
Bacaan I – Kisah Para Rasul 1:12-14
Bacaan II – Surat Pertama Rasul Petrus 4:13-16
Injil – Yohanes 17:1-11a

Merindukan Tanah Suci
Bagi OMK, yang usianya merupakan saat-saat untuk membentuk nilai-nilai pribadi, menegaskan sikap hidup, serta memantapkan kepribadian, komunikasi seringkali tak mudah. Menyampaikan gagasan, termasuk juga ketidaksepakatan, dapat berujung konflik. Komunikasi adalah sebuah upaya untuk sampai pada a mutual understanding, pemahaman satu sama lain. Tak heran jika dalam upaya resolusi konflik, ketika semua pihak dapat mencapai a mutual understanding itu, ada yang menyebutnya sebagai ‘sampai ke tanah suci’.
Mengapa komunikasi seringkali tak mudah? Barangkali karena kemampuan untuk mengungkapkan diri perlu ditingkatkan, juga kemampuan untuk mendengar. Selain soal keterampilan, disposisi batin para komunikator pun perlu dibentuk; untuk tujuan apakah komunikasi itu? Berkomunikasi pun butuh kesabaran dan kesetiaan, agar pesan pada akhirnya dapat disampaikan.
Yesus adalah komunikator yang sejati. Ia mengkomunikasikan Allah kepada manusia. Dilakukannya berbagai cara: mengajar, menceritakan perumpamaan, membuat mukjizat, mengajarkan doa, berdialog, hingga wafat di kayu salib. Seluruh hidupnya adalah upaya komunikasi, upaya untuk mewartakan Allah kepada manusia. Ada yang mengerti, ada yang tidak. Bahkan kepada yang belum mengerti, Yesus mendoakan, “Bapa, ampunilah karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan.”
Sebagai OMK, sudahkah kita menjadi komunikator yang baik? Apa saja yang perlu kita tingkatkan? Apakah kita mau dan mampu mengantarkan orang pada a mutual understanding, ataukah kita justru sering mengeruhkan upaya-upaya komunikasi? Sebagai orang muda, yang beriman Katolik, sudahkah kita mengkomunikasikan Allah dalam keseluruhan hidup? Mari berguru kepada Yesus, sang komunikator sejati.*

Tidak ada komentar: