Mei 10, 2012

Allah Saja Cukup


06 Juni 2011, Hari Biasa Pekan VII Paskah
Bacaan KS – Kisah Para Rasul 19:1-8
Injil – Yohanes 16:29-33

Allah Saja Cukup
Pekan lalu, kita dikejutkan oleh berita tentang Xiao Zhen. Remaja 17 tahun asal China itu nekat menjual satu ginjalnya untuk membeli iPad2.  “Saya begitu menginginkan punya iPad2, tetapi tidak punya uang. Saya kemudian melihat iklan di internet, bahwa ada agen yang akan membayar 20.000 yuan (setara Rp26 juta, red.) untuk sebuah ginjal,” kata Zhen.
Kisah Zhen itu kita sandingkan dengan cerita tentang seekor katak. Katak itu hendak mendaki sebuah menara. Semua teman meneriakkan padanya bahwa hal itu tak mungkin terjadi. Katak yang diteriaki mulai memanjat menara. Semakin ke atas, semua katak pun semakin seru berteriak sinis. “Paling-paling sebentar lagi ia jatuh!” Katak yang diteriaki dan dicemooh itu terus menyusuri dinding menara hingga sampai di atas. Di tengah suara yang hiruk-pikuk mencemooh, dan tak ada satu pun katak lain yang mendukungnya, bagaimana ia dapat bertahan dalam tekadnya? Ternyata, katak itu tuli.
Sebagai OMK, barangkali kita lebih mirip Zhen ketimbang si katak. Kita tidak tuli. Kita mendengar zaman ini bergerak dan melaju, berikut semua tawaran dan godaan yang menyertainya. Bukan hal yang mudah untuk bertahan dan tak tergiur, tergoda untuk mendapatkan ini-itu melalui jalan yang keliru. Apalagi jika kebanyakan teman, atau siapapun orang yang ada di sekitar kita, juga mendukung kekeliruan itu.
Mentalitas instan, tidak mau repot, mendorong kita untuk megambil jalan pintas seperti menyontek dan menjadi plagiat. Keinginan untuk trendi dan populer menjadikan kita konsumtif. Butuh uang untuk membiayai gaya hidup mendorong kita untuk menghalalkan banyak cara, termasuk menjual ginjal seperti Zhen. Mengapa penilaian manusia begitu penting bagi kita? Apakah bernilai di hadapan manusia juga berarti bernilai di hadapan Allah?
Yesus menunjukkan kepada kita melalui hidup-Nya, bahwa Ia seringkali ditinggalkan sendirian.  Hal itu tak pernah menyurutkan tekadnya untuk membawa manusia kepada keselamatan. Yesus tak butuh popularitas, tak perlu trendi, tak galau jika tak beroleh dukungan. Allah saja cukup, demikian ditegaskan St. Teresa Avila. Percaya dan bersandar pada-Nya, mengikuti ajaran-Nya, setia menemukan kehendak-Nya dalam hidup, itulah yang harus kita lakukan. Allah saja cukup… tanpa Ipad2, bahkan tanpa perlu menjual ginjal segala.*

Tidak ada komentar: