KEKOSONGAN KUBUR
DALAM HIDUP KITA
Jangan takut! Kamu mencari Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini. (Markus 16:6)
Pagi-pagi benar, tiga orang wanita berangkat ke kubur untuk menjumpai jenazah Yesus. Mereka hendak memberikan penghormatan pada jenazah itu. Tampaknya, hal itu akan merupakan suatu pengalaman perjumpaan pribadi dengan seseorang yang sungguh dikasihi, meskipun orang itu telah meninggal.
Namun, apa yang mereka dapati? Kubur itu kosong! Tak ada jenazah Dia yang dicintai. Tentu temuan itu mengejutkan, ditambah lagi dengan adanya sesosok tak dikenal yang berkata kepada mereka, “Jangan takut!” Sosok tak dikenal itu juga menyatakan bahwa Yesus dari Nazaret yang tadinya dibaringkan di situ, telah bangkit.
Meskipun Yesus sendiri pernah bernubuat bahwa Ia akan bangkit, tampaknya para pengikut-Nya tidak mengerti. Karena itulah, mereka mencari Yesus di antara orang mati (= di makam), bukan di antara yang hidup.
Dalam menjalani kehidupan ini, kita pun seringkali menampilkan diri sebagaimana para pengikut Yesus itu: mencari Yesus di antara yang mati, bukan di antara yang hidup. Kita tak mampu mengalami Yesus. Kita menjalani hari demi hari tanpa kegembiraan, mudah sekali kehilangan makna hidup ini, tenggelam dalam penderitaan kita, berkutat dengan kesibukan keseharian dan meninggalkan hidup doa, menghadiri Perayaan Ekaristi sebagai rutinitas tanpa didasari kerinduan akan Allah... tak heran jika kita merasa kering dan kosong seolah hidup di dalam kubur!
Pertanyaan refleksi:
- Bagaimanakah aku memandang hidupku? Apakah aku merasa gembira dalam menjalani hari-hariku, ataukah hidup ini terasa seperti ‘kubur yang kosong’ bagiku?
- Bagaimanakah usahaku untuk mendapatkan pengalaman bersama Yesus di dalam hidupku? Di manakah aku mencari Dia: di antara yang mati, atau di antara yang hidup?
Doa:
Ya Yesus, kami bersyukur dan berterima kasih kepada Engkau yang telah bangkit bagi kami. Bantulah kami ya Tuhan, agar kami pun mampu untuk bangkit dari keterpurukan hidup kami sendiri. Bantulah kami agar kami dapat semakin mengalami Engkau, sehingga kami dapat dengan gembira menjalankan tugas perutusan kami masing-masing. Amin.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar